- Home >
- trik agar mengambil gambar lebih tajam
Posted by : Wisnoemoerti69
Minggu, 25 September 2016
Saya ingin membagi 20 trik agar
hasil foto anda lebih tajam dan kwlitas foto yang dihasilkan lebih
baik . Ikuti dibawah ini:
1. Gunakan Tripod.
Kalau saat memotret kamera kita bergoyang dan bergerak, pasti
susah menghasilkan foto tajam. Jadi beli dan pakailah tripod. Pastikan anda
membeli tripod yang stabil dan kokoh. Sebelum membeli, cek artikel belfot
mengenai tripod seperti ini. Selain agar foto selalu tajam, ada 12 alasan
kenapa tripod sebaiknya dibeli lho.
2. Jangan Lupa Kepala Tripod.
Tripod sudah, eits.. jangan lupa kepala tripod alias head.
Kepala tripod hampir sama pentingnya dengan tripod itu sendiri. Pastikan anda
tahu apa sajapertimbangan saat memilih tripod head.
3. Cara Memegang Kamera?
Saat tidak menggunakan tripod, pelajari cara memegang kamera
yang baik dan benar supaya kamera lebih stabil dan tidak gampang bergoyang.
4. Gunakan Kabel Rilis.
Cable release bisa membuat kita tak perlu menekan tombol
shutter dengan tangan kita, jadi mengurangi kemungkinan kamera bergoyang. Cable
release bisa berbentuk kabel yang secara fisik menempel ke kamera maupun yang
sudah lenih canggih menggunakan remote nirkabel.
5. Manfaatkan Timer Kamera.
Tidak punya tripod? Lupa belum membeli kabel rilis? Hmmm,
gunakan saja timer bawaan kamera. Coba-coba cari cara mengaktikan fitur self
timer ini, setiap kamera pasti dibekali fitur ini.
6. Mirror Lock Up
Kalau anda menggunakan kamera DSLR, kamera ini dibekali
cermin (mirror) yang berguna untuk menampilkan gambar di viewfinder. Hampir
semua kamera DSLR dilengkapi fitur yang bisa mengunci cermin agar tidak
bergoyang saat kamera mengambil exposure, fitur ini biasanya dinamai mirror
lock up. Aktifkan fitur ini karena goyangan cermin bisa berefek pada ketajaman
(meski tidak selalu). Kalau anda pakai kamera mirrorless?.. wong mirror-less
berarti nggak ada cerminnya lho.
7. Aktifkan Stabilizer Lensa atau Kamera
Image stabilization, vibration reduction, apapun namanya bisa
dimanfaatkan untuk menambah ketajaman foto. Fitur ini ada yang tersedia di
lensa atau menempel di kamera. Perhatikan bahwa ada IS/VR yang perlu
disesuaikan saat anda memakai tripod.
8. Beli Lensa Terbaik (yang anda mampu)
Kalau mau suara yang mantab, belilah sound system terbaik.
Kalau mau motor yang ngacir, belilah motor yang terbaik. Kalau mau foto yang
tajam? belilah lensa terbaik. Lensa terbaik yang lumayan enteng buat kantong?
lensa 50mm.
9. Gunakan depth of field yang cukup
Kalau semuanya sudah anda coba namun foto masih belum tajam,
siapa tahu anda menggunakan depth of field yang terlalu sempit. Manfaatkan
tombol DOF Preview di kamera untuk memeriksa. Anda juga bisa memanfaatkan DOF
calculator yang banyak tersedia di internet seperti ini.
10. Letakkan Fokus Ditempat Yang Benar
Saat memotret portrait, mata harus tajam. Saat memotret
landscape, pastikan foreground tajam. Apapun obyek foto anda, ketahui titik
kritis yang harus terlihat tajam dan taruh titik fokus kamera disana.
11. Gunakan Shutter Speed Yang Memadai
Kenapa harus memadai? karena didunia ini tidak ada yang
ideal. Maunya sih selalu memotret di shutter speed 1/2000 detik. Sayangnya
tidak mungkin. Namun paling tidak gunakan shutter speed tercepat yang mungkin
untuk kondisi pemotretan yang anda hadapi.
12. Memotretlah Dalam Pencahayaan Yang Bagus
Saat memotret dalam kondisi pencahayaan yang cukup dan bagus,
autofokus akan mampu mengunci fokus dengan lebih cepat. Dan obyek dalam foto
pun akan TAMPAK lebih tajam dibandingkan saat dipotret di remang-remang. BUkan
berarti tidak bisa menghasilkan foto tajam dalam kondisi kurang cahaya, hanya
lebih sulit.
13. Manfaatkan Live View Kamera
Hampir semua kamera sekarang memberi fitur live view. DAlam
banyak situasi, fitur ini sangat berguna untuk lebih akurat menempatkan titik
fokus. Saat anda memotret makro sebuah bunga misalnya, dengan menggunakan live
view kita bisa tahu
14.Bersihkan dan rawat lensa
Kalau anda memiliki lensa yang mulai berumur tua, cobalah
sesekali bawa ke tempat servis untuk dikalibrasi dengan body kamera anda.
Kebersihan lensa terutama bagian optiknya juga membantu kecepatan autofokus.
Selalu rawat barang berharga ini.
15. Pelajari trik memotret benda bergerak
Saat memotret benda yang bergerak menjauh atau mendekat, ada
banyak setting yang perlu dipertimbangkan, terutama shutter speed yang cukup
dan juga cara mengunci fokusnya: pelajari beberapa mode autofokus dan
mekanismenya supaya anda bisa mengantisipasi dengan baik.
16. Gunakan Lensa Di Sweet Spotnya
Setiap lensa memiliki area dimana dia bisa menghasilkan foto
yang paling tajam, orang sono menamainya sweet spot. Anda bisa melakukan tes
yang rumit untuk mengetahui dengan pasti dimana sweet spot lensa. Namun aturan
gampang adalah, rata-rata lensa memiliki sweet spot di aperture 2 x aperture
maksimalnya. Sebagai contoh kalau anda memiliki lensa dengan aperture maksimal
f/2.8, maka besar kemungkinan sweet spot lensa ini di f/5.6 sampai f/8.
17. Saat shutter speed tidak mencukupi , dorong ISO-nya
Lima tahun yang lalu, menggunakan ISO 1000 di kamera kelas
Rp. 20 Juta-an bisa menghasilkan noise digital yang cukup mengganggu di hasil
foto. Tidak saat ini. Sekarang kamera dibawah Rp. 10 Juta pun oke dibawa ke ISO
1000. Jadi jangan takut memotret dengan ISO tinggi saat situasi membutuhkannya.
Gunakan fiturauto ISO di kamera.
18. Diopter Adjustment
Hal ini cukup sepele namun banyak yang tidak tahu atau kadang
memang lupa. Di kamera kita tersedia tombol diopter adjustment untuk membantu
menyesuaikan ketajaman viewfinder, spesifik dengan kondisi mata si pemilik kamera.
Gunakan jika anda merasa viewfinder tampak kurang fokus. Dengan viewfinder
tampak tajam dan jelas, ini bisa membantu kita mengamati titik fokus dengan
lebih akurat.
19. Mata, mata dan mata
Saat memotret orang, pastikan matanya menjadi titik fokus. Kalau
anda memotret dengan depth of field yang sangat sempit (f/1.8 misalnya),
jadikan mata yang paling dekat kamera sebagai titik fokus.
20. Manfaatkan Sharpening
Kita semua bergumul dengan software fotografi, ada yang
sering ada yang sesekali. Entah dengan photoshop atau dengan alternatifnya,
semuanya menyediakan cara untuk mempertajam hasil akhir foto alias sharpening.
Saat konversi RAW, gunakan sharpening yang sangat minimal, lalu gunakan
sharpening lagi di langkah terakhir.
SUMBER: http://belfot.com
Navigation